
Kunjungan Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, MMB, FINASIM, FACP, FACG
Pada tanggal 17 Oktober 2023, Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH, FINASIM, FACP, FACG, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) yang juga merupakan seorang pakar gastroenterologi terkemuka di Indonesia memberikan Kuliah Umum di Grand Ballroom Gedung B Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK UGJ), Cirebon, Jawa Barat. Kuliah Umum ini dihadiri lebih dari 300 peserta baik secara luring maupun daring melalui Zoom Cloud Meeting terdiri dari unsur Dokter, Tenaga Kesehatan, Dosen, dan Mahasiswa Fakultas Kedokteran. Kuliah Umum ini membahas perkembangan terkini perihal dispepsia dan infeksi Helicobacter pylori di Indonesia.
Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Dekan FK UGJ, dr. H. Catur Setiya Sulistiyana, M.Med.Ed. dan juga Wakil Dekan III FKUGJ, dr. Ahmad Fariz M. Z. Zein, Sp.PD., FINASIM., FACP., yang juga turut menjadi Moderator pada Kuliah Umum kali ini.
Prof. Ari Fahrial, sapaan akrab beliau, menggarisbawahi pentingnya pemahaman yang lebih mendalam mengenai dispepsia, sebuah kondisi yang seringkali dianggap sepele oleh masyarakat, namun dapat berdampak serius pada kualitas hidup individu.
Selain itu, Prof. Ari Fahrial juga berbicara tentang peran penting perubahan gaya hidup dalam hal pola makan sehat dalam pencegahan dan pengelolaan kasus dispepsia. Selain itu, beliau juga memaparkan pendekatan komprehensif terhadap pasien dengan dispepsia dan infeksi Helicobacter pylori sehingga tujuan tata laksana dapat tercapai dan dapat memperbaiki kualitas hidup mereka. Para peserta kuliah umum juga diajak untuk lebih memahami pentingnya deteksi dini dispepsia dan penanganan yang tepat guna mencegah komplikasi lebih lanjut.
Kuliah Umum ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang memberikan kesempatan kepada para peserta untuk berinteraksi langsung dengan Prof. Ari Fahrial. Pada satu kesempatan, Prof. Ari Fahrial pun mengajak para akademisi dan klinisi untuk melakukan riset perihal berbasis komunitas, khususnya di Cirebon, guna memberikan tata laksana yang lebih tepat bagi masyarakat di era precision medicine.