
Sejarah FKUGJ
Pendidikan Kedokteran adalah usaha sadar dan terencana dalam pendidikan formal yang terdiri atas pendidikan akademik dan pendidikan profesi pada jenjang pendidikan tinggi yang program studinya terakreditasi untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang kedokteran. Sejak kurikulum berbasis kompetensi ditetapkan penggunaannya di bidang pendidikan kedokteran, yang mendasarkan keberhasilan pendidikan pada ketercapaian kompetensi yang terjabarkan dalam keluaran (outcome) yang jelas, maka pola instruksional dan evaluasi juga harus mengalami perubahan dan perkembangan.
Perubahan dan perkembangan tersebut dipengaruhi pula oleh perkembangan pembelajaran dari behavior menuju kognitivisme. Teori-teori tersebut mengajarkan adanya perubahan outcome belajar. Jika pada behaviorisme outcome belajar adalah penguasaan pengetahuan yang cenderung bersifat factual knowledge, maka pada kontruktivisme outcome belajar lebih ditekankan pada pemahaman pengetahuan dan kemampuan menerapkan pengetahuan tersebut untuk menyelesaikan masalah yang nyata. Bertolak dari perubahan outcome tersebut, maka pelaksanaan evaluasi yang dipergunakan untuk menguji ketercapaian outcome juga mengalami perubahan. Perubahan tersebut dilakukan sejalan dengan kebutuhan agar outcome yang ditetapkan benar-benar dapat diuji dan dapat dilihat bukti ketercapaiannya. Jika teori pendidikan terkini mensyaratkan understanding dan penguasaan materi untuk menyelesaikan masalah nyata sebagai outcomenya, maka evaluasi harus dilakukan sedemikian rupa sehingga hal tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah nyata yang akan dihadapi ketika pembelajaran menjadi seorang ahli tersebut dapat dibuktikan. Selain itu teori pembelajaran juga memberikan inspirasi tentang metode evaluasi yang layak dilakukan sejalan dengan konsep pembelajaran yang diterapkan.