fk ugj
kedokteran UGJ
0231483928

Profil FKUGJ

Program studi (PS) Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK UGJ) berdiri sejak tahun 2008 berdasarkan SK Dirjen Dikti No 2119/D/T/2008 tanggal 11 Juli 2008 dan SK BAN PT No. 032/BAN-PT/Ak-XV/S1/X/2012. Sejak berdiri, PS Pendidikan FK Unswagati terus meningkatkan mutu dan kualitasnya sehingga dapat turut serta menyumbangkan para lulusan dokter yang berkompeten. Evaluasi diri PS Pendidikan Dokter FK Unswagati bertujuan sebagai refleksi diri untuk memberikan umpan balik bagi pengembangan ke depan secara berkelanjutan. Evaluasi diri meliputi evaluasi terhadap komponen-komponen: 1) Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Pencapaian; 2) Tata pamong, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu; 3) Mahasiswa dan Lulusan; 4) Sumberdaya Manusia; 5) Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik; 6) Pembiayaan, Sarana, Prasarana, Sistem Informasi; serta 7) Penelitian, Pelayanan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama. 

Visi PS Pendidikan Dokter FK Unswagati adalah “Terwujudnya Program Studi Pendidikan Dokter yang unggul di bidang pendidikan kedokteran berbasis masyarakat yang bereputasi nasional pada tahun 2025”. Sedangkan Misi PS Pendidikan Dokter FK Unswagati adalah “Melaksanakan pendidikan yang unggul dalam bidang pendidikan kedokteran berbasis masyarakat; Melaksanakan penelitian kedokteran dasar dan terapan berbasis masyarakat; dan Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berlandaskan pendidikan kedokteran berbasis masyarakat”.

Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran pencapaian (VMTS) disusun dengan melibatkan seluruh stakeholder. Setiap misi kemudian diturunkan menjadi tujuan dan setiap tujuan dijabarkan menjadi sasaran-sasaran pencapaian yang dapat diukur berdasarkan target/indikator yang jelas untuk setiap tahun, yang tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Operasional (Renop). Hasil evaluasi diri menunjukkan bahwa evaluasi terhadap pencapaian sasaran-sasaran yang telah ditetapkan, masih perlu dilakukan, untuk memastikan PS tetap berada dalam ruang lingkup VMTS.

Sistem tata pamong yang dikembangkan di FK Unswagati diatur sesuai dengan Statuta Unswagati. Pengelolaan PS Pendidikan Dokter FK Unswagati dipimpin oleh seorang Ketua Program Studi Pendidikan Dokter (KPSPD) yang dibantu oleh Sekretaris Prodi Sarjana Kedokteran dan Sekretaris Prodi Pendidikan Profesi Dokter. KPSPD bertugas memimpin pengelolaan dan pelaksanaan proses pembelajaran, pelayanan kepada mahasiswa dan juga kegiatan dosen yang terkait dengan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Darma Perguruan Tinggi). Kegiatan operasional PS Pendidikan Dokter berjalan efektif dan efisien dengan cara pendelegasian kewenangan sesuai dengan tupoksi dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dibahas melalui rapat koordinasi secara berkala.

Persaingan FK swasta dan  kewajiban audit eksternal melalui akreditasi mengharuskan PS Pendidikan Dokter FK Unswagati agar selalu meningkatkan mutu kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan PS Pendidikan Dokter FK Unswagati berlandaskan ke pada hasil evaluasi mutu akademik internal yang dilakukan oleh Gugus Kendali Mutu Prodi (GKMP).

Sistem rekrutmen mahasiswa PS Pendidikan Dokter FK Unswagati mengacu pada sistem rekrutmen mahasiswa baru di universitas. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, serta pengambilan keputusan, selalu melibatkan unsur fakultas.

Pengembangan keterampilan belajar, minat, dan bakat, serta kesejahteraan mahasiswa, dilakukan secara intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Bentuk layanan yang diberikan kepada mahasiswa berupa fasilitas pembimbingan akademik, konseling dan konsultasi melalui Badan Konsultasi dan Konseling Mahasiswa (BK2M), pelayanan kesehatan, dan kelompok kegiatan mahasiswa untuk mengembangkan soft skill, yang didukung dengan kelengkapan sarana dan prasarana yang memadai.

Rerata IPK dan persentase kelulusan tepat waktu mahasiswa PS Pendidikan FK Unswagati semakin meningkat dalam tiga tahun terakhir. Lulusan PS memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan berbagai pengguna lulusan seperti rumah sakit, institusi pendidikan kedokteran, puskesmas, maupun klinik swasta.

Kuantitas dan kualitas tenaga pendidik, baik dari aspek keilmuan maupun kompetensi sebagai pendidik, cukup mendukung penyelenggaraan PS dan proses pembelajaran. Peningkatan kualitas tenaga pendidik ini dilaksanakan melalui peningkatan jenjang pendidikan formal, mengikuti lokakarya, seminar, workshop, magang dan pelatihan yang diselenggarakan baik oleh PS sendiri maupun intitusi lain. Kuantitas dan kualitas tenaga kependidikan seperti tenaga administrasi dan laboran, sudah memenuhi kompetensi yang dibutuhkan untuk mendukung penyelenggaraan PS. Peningkatan kualitas tenaga kependidikan disesuaikan dengan kompetensi melalui peningkatan jenjang pendidikan formal, magang dan pelatihan. Selain itu, jumlah tenaga pendidik yang telah memiliki sertifikasi dosen juga semakin bertambah jumlahnya.

Secara kuantitas, tenaga pendidik PS Pendidikan Dokter FK Unswagati telah mencukupi kebutuhan proses pembelajaran. Namun, dari aspek jabatan akademik, jumlah tenaga pendidik dengan jabatan akademik minimal lektor kepala masih terbatas. Jumlah tenaga pendidik yang memiliki gelar S-3 pun masih terbatas. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualifikasinya, PS mendorong dan memfasilitasi tenaga pendidik untuk menempuh pendidikan lebih lanjut dan terus meningkatkan kualifikasi jabatan akademik, salah satunya ditunjukkan dengan adanya 15 orang tenaga pendidik yang menempuh tugas belajar dalam 3 tahun terakhir. Berbagai upaya yang dilakukan PS juga mendapatkan dukungan dan komitmen penuh dari fakultas untuk terus meningkatkan SDM.

Sejak didirikan, PS Pendidikan Dokter FK Unswagati telah menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang mendukung VMTS. Dalam implementasi KBK, PS telah melakukan perbaikan dan pengembangan melalui evaluasi, lokakarya/pelatihan, serta benchmarking untuk mengikuti perkembangan kemajuan ilmu kedokteran, permasalahan kesehatan di masyarakat dan ilmu pendidikan kedokteran. Proses pembelajaran dilakukan dengan pendekatan Student-centered, Problem-based, Integrated, Community-based, Early Clinical Exposure, Systematic (SPICES) melalui kegiatan Problem-Based Learning (PBL), praktikum keterampilan klinik, kuliah interaktif, pembelajaran di komunitas/masyarakat, serta kepaniteraan klinik. Suasana akademik antara dosen dan mahasiswa, dibangun dalam interaksi dosen-mahasiswa secara intrakurikuler melalui tutorial, pembelajaran metodologi riset, penulisan karya ilmiah, dan program elektif maupun ekstrakurikuler melalui olah raga serta kesenian. 

Pengelolaan dana operasional dan investasi dalam lingkungan PS Pendidikan Dokter FK Unswagati diatur secara terpusat namun PS dilibatkan secara aktif dalam mengatur perencanaan dan pengalokasian dana. Sumber perolehan dana untuk penyelenggaraan PS dalam 3 tahun terakhir mengalami peningkatan, seiring dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh fakultas dan PS untuk menambah pemasukkan dari sumber dana lain, seperti melalui hibah penelitian dan pengabdian masyarakat, beasiswa dari institusi luar bagi tenaga pendidik yang menempuh pendidikan lanjut, serta melalui pembiayaan dari pemanfaatan sarana prasarana di lingkungan PS dan fakultas seperti laboratorium biomedis dan laboratorium computer. Adanya upaya-upaya ini memungkinkan semakin menurunnya proporsi sumber dana yang diperoleh dari mahasiswa.

Secara keseluruhan, penyediaan dan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan secara mandiri oleh institusi. Sarana dan prasarana yang dimiliki hanya dimanfaatkan untuk kegiatan penyelenggaraan PS Pendidikan Dokter, seperti  gedung, ruang kuliah, ruang tutorial, ruang laboratorium, dan ruang perpustakaan. Sistem informasi pendidikan digunakan untuk mengelola database sivitas akademika sehingga kelengkapan data dapat dikelola dengan baik. Secara keseluruhan, fasilitas yang tersedia sudah mampu menampung dan mendukung proses pembelajaran di PS Pendidikan Dokter FK Unswagati.

Kegiatan penelitian di PS Pendidikan Dokter FK Unswagati difokuskan kepada penelitian pendidikan kedokteran, kesehatan berbasis masyarakat, dan genetika. Pembiayaan penelitian bersumber dari institusi, namun jumlah penelitian dan pengabdian masyarakat yang memperoleh pendanaan dari hibah kompetisi yang diselenggarakan kemenristekdikti meningkat dalam satu tahun terakhir. Output hasil penelitian berupa publikasi, diharapkan mengalami peningkatan kualitas dan kuantitas, baik jurnal di tingkat nasional yang terakreditasi maupun internasional yang terindeks scopus. Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen baik secara mandiri maupun melibatkan mahasiswa, dilaksanakan dalam bentuk peningkatan keterampilan dan pelayanan kepada masyarakat. Kerja sama dengan institusi dalam dan luar negeri dilakukan dalam konteks pertukaran pelajar, joint research, dan selannjutnya diharapkan dapat berkembang menjadi pertukaran tenaga pendidik maupun kependidikan.